Dua dari tiga korban merupakan warga sipil dan satu korban lainnya dari anggota kepolisian. Ketiga korban tewas diduga karena terinjak-injak saat pintu masuk lokasi acara dibuka. Pesta rakyat di pernikahan anak Gubernur Jawa Barat itu dibanjiri oleh warga yang ingin menikmati sajian hiburan dan hidangan gratis.
Rizal, perwakilan penyelenggara acara mengatakan warga sudah membludak di pendopo bahkan sebelum acara dimulai. "Kegiatan seharusnya dimulai pukul 13.00, tapi dari sebelum (ibadah) Jumatan warga sudah memenuhi pagar pendopo," katanya kepada awak media,
Menurut dia, panitia penyelenggara acara telah menyiapkan antisipasi dengan mengerahkan sekitar 500 aparat kepolisian. Namun, ujar dia, ratusan aparat keamanan itu kewalahan menertibkan warga yang tak terhitung jumlahnya.
"Sehingga terjadilah peristiwa dorong mendorong," ucapnya. Kericuhan itu membuat warga yang ada di lokasi berdesak-desakan, hingga beberapa terinjak.
Dia berujar bahwa peristiwa ini tidak pernah ada dalam prediksi penyelenggara. "Ini musibah, kami memohon maaf," kata Rizal.
Posting Komentar